Jumat, 25 Agustus 2017

Pilih Mana Leverage Tinggi atau Rendah ?




Disekitar kita, masih sering kita temui adanya pandangan bahwa leverage yang lebih besar akan lebih bermanfaat sebab margin yang dibutuhkan untuk membuka posisi menjadi lebih rendah.


Apakah Anda juga mempunyai cara pandang yang seperti itu?

Apabila jawaban anda adalah iya, maka kami anjurkan agar anda terus simak tulisan ini hingga akhir, agar anda lebih mengerti mengenai leverage ini. Sebab leverage ini bisa dikatakan sebagai pedang yang mempunyai 2 mata. Yaitu satu sisi baik dan satu sisi kurang baik. Kenikmatan yang diperoleh dibarengi oleh resiko yang besar, sehingga anda perlu mempertimbangkannya, apabila anda tidak sanggup untuk resiko kehilangan yang besar, maka anda perlu tahu lebih detail mengenai penggunaan leverage ini.

Apakah leverage itu ?

Leverage dalam wilayah trading forex adalah fasilitas dana yang diberikan oleh broker untuk membuka posisi per lot transaksi. Dengan adanya leverage ini.
Anda bisa trading dalam nilai yang besar hanya dengan membutuhkan dana yang kecil. Apabila digambarkan sebagai alat maka leverage bisa digambarkan sebagai tuas kalau dalam ilmu fisika,sama dengan tuas yang Fdengan tenaga yang kecil bisa mengangkat beban yang jauh lebih berat.

Penerapan leverage didalam trading forex membuat Anda mampu men-tradingkan aset dengan nilai yang jauh lebih besar dibanding jumlah dana yang Anda setorkan.

Contohnya saja seperti ini:

Dengan Leverage sebesar 1:100 memungkinkan trader untuk trading dengan jumlah 100 kali lebih besar. Jadi, Anda dapat trading $100,000 dengan margin hanya $1000. Apabila leverage yang diterapkan sebesar 1:200 berarti Anda dapat trading dengan jumlah 200 kali lebih besar, dan seperti itu perhitunganya untuk seterusnya.

Lantas bagaimana menghitung besaran leverage berdasarkan margin ?

Caranya adalah dengan membagi nilai total transaksi dengan margin requirement. Margin Requirement (MR)
ialah dana minimum yang dibutuhkan untuk bisa melakukan transaksi. Bisa juga diartikan, minimal jaminan yang harus disediakan trader agar bisa
melakukan transaksi.

Leverage berdasarkan margin = Total Nilai Transaksi / Margin Requirement

Perhatikan tabel dibawah ini :




Leverage berdasarkan margin ini tidak selalu mempengaruhi bahaya seorang trader. Anda menggunakan MR 1 atau 2 persen atau sebesar $1000 atau $2000
per lot transaksi tidak akan mempengaruhi terhadap profit loss Anda. Yang berbeda akibat leverage berdasarkan margin ini hanya benasehat margin requirementnya, sehingga mempengaruhi besarnya lot maksimal yang bisa dibuka.

Contoh sebagai berikut, apabila Anda mempunyai dana awal $10,000 dan dalam transaksi yang Anda lakukan tetap disiplin. Tiap transaksi hanya menggunakan
volume 1 lot dan mempunyai batasan bahaya $300. Apabila sebelumnya broker mengharuskan MR sebesar $1000 per lot (leverage 1:100), maka apabila kemudian
karena leverage berubah menjadi 1:50, MR menjadi sebesar $2000 per lot. Intinya apabila Anda masuk posisi lalu kena stop-loss (SL) yang sudah Anda tetapkan sebelumnya, kerugian Anda akan tetap sebesar $300. Tidak ada perbedaan.

Dibalik manisnya menggunakan leverage tinggi, ada sisi pahit dengan menggunakan leverage tinggi, apabila anda menghadapi kerugian, maka akan lebih besar, daripada ketika menggunakan leverage rendah.

Sebagai contoh :

Anda membuka akun dengan leverage 1:100, margin yang anda butuhkan untuk OP 1 lot adalah $1000 (namun senilai $100,000)


Dengan nilai satu pip senilai $1 (lima desimal), maka margin Anda akan habis apabila ternyata Anda menghadapi kerugian 1000 pips ($1 x 1000 = $1.000). Dana Anda bisa habis dengan sangat cepat.
Untuk contoh lainya, dalam penerapan leverage 1 : 50 ibarat peraturan yang baru digunakan di negara kita saat ini, maka margin yang diperlukan untuk membuka posisi 1 lot ialah $2000. Dengan nilai per pips sebesar $1 (lima desimal), maka margin anda akan habis apabila ternyata anda menghadapi kerugian 2000 pips ($1 x 2000 = $2000).

Bahaya lainnya dari penerapan leverage yang terlalu tinggi yaitu datang dari karakter dasar manusia yaitu keserakahan. Apabila tidak bisa mengontrolnya hal itu bisa membahayakan dana Anda. Hal yang tidak disadari dengan adanya leverage yang tinggi maka akan memberikan kesempatan kepada anda untuk melakukan transaksi dengan volume yang lebih besar dengan harapan untuk mendapatkan profit yang besar dalam waktu singkat. Padahal, sebenarnya tingkat bahaya yang Anda hadapi juga akan lebih besar.

Contohnya penggunaan leverage 1:100 dan dana awal sebesar $10,000, Anda bisa trading maksimal 10 lot setiap kali transaksi. Karena Anda merasa bisa trading dengan Lot yang besar maka setiap kali OP anda trading sejumlah 5 lot.

Padahal tahukah Anda bahwa dengan jumlah lot yang semakin besar maka bahaya Anda tertimpa margin call juga semakin besar?

Sementara dengan leverage 1:50 dan dana awal $10,000, Anda hanya mempunyai maksimal 5 lot. Dengan kondisi ini Anda tidak mungkin memaksakan diri
trading dengan 5 lot seperti contoh di atas sebelumnya dan secara tidak langsung bahaya anda tertimpa margin call juga semakin kecil.
Jadi, semakin besar leverage atau semakin kecil margin, semakin cepat Anda dihentikan karena kurangnya margin. (Yn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bitcoin Vs. Litecoin: Apa Perbedaannya?

Bitcoin Vs. Litecoin: Apa Perbedaannya? Selama beberapa tahun terakhir, ketertarikan masyarakat terhadap kripto telah meningkat ...